Sebagai seniman yang karyanya berkontribusi besar terhadap industri kreatif Indonesia, Teh Melly tidak hanya terkenal sebagai penyanyi, penulis lagu, dan produser musik, tetapi juga sebagai advokat yang gigih memperjuangkan hak-hak seniman dan dunia seni, khususnya di Jawa Barat, tanah kelahirannya.

Maju sebagai caleg DPR RI Dapil 1 Jawa Barat, Teh Melly berkomitmen untuk menjadi penghubung antara dunia seni dan politik, membawa suara dan aspirasi para seniman ke dalam lingkup pembuatan kebijakan.

“Saya memiliki harapan untuk memperjuangkan hak-hak seniman, mendukung pertumbuhan kreativitas, serta memastikan bahwa seniman Jawa Barat mendapat pengakuan dan apresiasi yang pantas.”

Menurut pandangannya, salah satu aspek utama yang ingin diubah adalah dukungan yang masih minim terhadap para seniman. Sebagai seorang seniman yang telah merintis karir selama lebih dari tiga dekade, Teh Melly menyadari bahwa ekonomi kreatif membutuhkan pondasi yang kuat untuk dapat berkembang. Oleh karena itu, sebagai calon legislatif DPR RI Dapil 1, ia berkomitmen untuk memperjuangkan kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif serta pengakuan yang adil dan penghargaan yang layak bagi semua seniman, tanpa memandang latar belakang atau popularitas.

Perubahan lain yang ingin diwujudkan adalah peningkatan pendidikan kreatif di kota Bandung dan Kota Cimahi. Melalui upaya ini, Teh Melly berharap setiap warga dapat memiliki akses yang lebih baik untuk mengembangkan potensi kreatif mereka yang tentunya tidak hanya akan menciptakan generasi muda yang lebih kreatif dan inovatif, tetapi juga membuka peluang baru di sektor ekonomi kreatif.

Selain itu, Teh Melly juga berfokus pada advokasi kebijakan pro-kreativitas. Menurutnya, menciptakan lingkungan yang mendukung berkembangnya ekonomi kreatif membutuhkan regulasi yang memadai. Komitmennya adalah memperjuangkan kebijakan yang melindungi hak dan karya seniman sehingga dapat menciptakan suasana aman bagi seniman untuk berkarya tanpa khawatir tentang pelanggaran hak cipta.

“Saya melihat peran di parlemen sebagai kesempatan untuk mengubah nasib industri kreatif dan seniman di Indonesia. Kita butuh kebijakan yang mendukung, bukan hanya di atas kertas, tetapi benar-benar dirasakan oleh masyarakat.“